Senin, 12 Februari 2024

Selasa, 06 Februari 2024

JavaScript

 JavaScript Introduction

-> Client-Side Scripting Language

-> It is untyped, multi paradigm, functional, event driven

-> It is Interpreted by browser's javascript engine


JavaScript Advantages

-> Less Server Interactions 

-> Better Performance

-> Richer Interface

-> Increased Interactivity


JavaScript Arrays

-> Let's you store multiple values in a single variable

-> It stores a fixed size sequential collection of elements

-> To access any element, we need to pass the index


WRITING DATA

--> var fruits = new Array ("apple","orange","mango");

--> var fruits = ["apple","orange","mango"];


READING DATA

--> fruits [0] is the first element

--> fruits [1] is the second element

--> fruits [2] is the third element

Jenis Data Analisis

  • Deskriptif (Descriptive): Jenis analisis yang digunakan untuk meringkas dan menggambarkan data secara sistematis. Ini mencakup statistik ringkasan, seperti mean, median, dan mode, serta teknik visualisasi data seperti diagram batang, histogram, dan diagram lingkaran. Analisis deskriptif membantu dalam memahami pola, distribusi, dan karakteristik dasar dari kumpulan data.
  • Diagnostik (Diagnostic): Analisis diagnostik bertujuan untuk menentukan penyebab dari suatu kejadian atau fenomena. Ini melibatkan identifikasi hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel dalam data. Teknik analisis diagnostik mencakup analisis regresi, analisis korelasi, dan analisis varians, yang membantu dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tertentu.
  • Prediktif (Predictive): Jenis analisis yang digunakan untuk memprediksi hasil di masa depan berdasarkan pola dan tren dalam data historis. Ini melibatkan penggunaan model statistik atau pembelajaran mesin untuk membuat prediksi yang akurat. Contoh model prediktif termasuk regresi logistik, pohon keputusan, dan jaringan saraf tiruan. Analisis prediktif berguna dalam peramalan bisnis, risiko keuangan, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang.
  • Preskriptif (Prescriptive): Analisis preskriptif melangkah lebih jauh dari analisis prediktif dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan yang harus diambil untuk mencapai hasil tertentu. Ini melibatkan integrasi antara data prediktif dengan pengetahuan domain dan preferensi pengguna untuk menghasilkan saran atau keputusan yang optimal. Teknik analisis preskriptif termasuk optimisasi matematis, sistem pakar, dan analisis skenario. Analisis preskriptif membantu dalam mengoptimalkan strategi bisnis, pengelolaan sumber daya, dan pengambilan keputusan kompleks lainnya.

Data Analyst = tanggung jawab di tipe descriptive & diagnostic

Data Science = tanggung jawab di tipe perdictive dan prescriptive

Jumat, 02 Februari 2024

5 fungsi Excel paling dibutuhin seorang Data Analyst

 1. COUNTBLANK

Saat mengolah data, terkadang kita bakal menemukan beberapa value yang masih kosong. Buat mendeteksi data yang kosong ini, kita bisa menggunakan metode Isna() di Python. 

Tapi buat para pemula, kamu juga bisa kok, melakukan hal yang sama di Excel! Caranya dengan fungsi COUNTBLANK. Fungsi ini bakal menghitung jumlah sel kosong dalam satu rentang sel. 

Rumusnya: =COUNTBLANK(range)


2. VLOOKUP

VLOOKUP adalah salah satu fungsi terpenting yang harus diketahui semua Data Analyst. Rumus ini akan memudahkanmu saat mencari data yang disusun dalam kolom vertikal, baik dalam sheet yang sama atau di sheet yang berbeda.

Rumusnya: =VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_number)



3. RANK 

Mengurutkan data termasuk hal penting yang bisa memudahkanmu dalam pembacaan dan analisa data.

Kamu bisa menggunakan fungsi RANK di Excel untuk mengurutkan peringkat suatu data numerik jika dibandingkan dengan data numerik lainnya dalam sebuah daftar.

Rumusnya: =RANK(number, list)

(Number adalah angka yang peringkatnya ingin kamu tentukan, dan list adalah rentang sel yang berisi daftar angka dalam sheet-mu.)




4. IFERROR

IFERROR adalah fungsi yang berguna untuk mengganti hasil error dari sebuah rumus menjadi pesan khusus sesuai keinginanmu.

Ini akan berguna saat kamu ingin mempresentasikan datamu ke orang lain. Kamu bisa menghindari munculnya pesan error seperti "0" atau "#VALUE!" yang mungkin belum dipahami semua orang.

Rumusnya: =IFERROR(value, value_if_error)


5. MATCH

Dengan jumlah data yang banyak, terkadang kita bakal kesulitan untuk menemukan di mana letak data yang kita mau. Cara mudahnya, kamu bisa pakai fungsi MATCH.

Fungsi MATCH mencari nilai tertentu dalam rentang sel, dan menunjukkan posisi dari nilai ini.

Rumusnya: =MATCH(value, array)